Travel

Tiga Terowongan Legendaris di Sepanjang Rel KA Jalur Selatan

Jalur selatan Jawa memiliki lintasan kereta api yang membentang sepanjang ratusan kilometer. Keberadaannya telah ada sejak zaman kolonial Belanda, termasuk sejumlah terowongan kereta yang membelah bukit.

Menurut situs indonesia.go id, ada sejumlah terowongan legendaris yang bisa ditemukan di sepanjang lintas selatan, terutama pada ruas Cirebon-Kroya sejauh 157 kilometer. Ya, ruas itu terkenal dengan medan beratnya, berkelok-kelok merayapi pegunungan, menyusuri lembah, persawahan dan melintasi sungai-sungai besar serta menembus perbukitan berbatu gamping. Lintas selatan ini dibangun oleh perusahaan kereta kolonial Belanda Staatsspoorwegen (SS) antara 1881-1890.

Ada tiga terowongan legendaris yang dibangun Belanda saat itu selepas Purwokerto menuju Kebumen. Pertama adalah terowongan Notog yang terdapat di Bukit Gamping, perbukitan Desa Notog, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas. Terowongan itu dibangun Belanda antara 1914-1915 dengan panjang 260 meter.

Terowongan ini seolah tak punya ujung. Sebab, tepat di tengah bagian dalam terowongan yang hanya beberapa meter dari Sungai Serayu ini dibuat melengkung dengan radius hingga 30 derajat atau R 800.

Kedua adalah terowongan Kebasen yang berada di Bukit Brojol, Desa Gambarsari, Kecamatan Kebasen, Banyumas. Lokasinya sekitar 3 kilometer dari terowongan Notog yang dipisahkan oleh Sungai Serayu.

Panjang Terowongan Kebasen hanya sekitar 79 meter dengan diamater tak lebih dari 7 meter dan tinggi 8 meter. Dibangun bersamaan dengan usainya pembangunan Terowongan Notog pada 1915, terowongan ini bertipe rel tunggal.

Ketiga adalah terowongan Ijo di Desa Bumiagung, Kecamatan Rowokele, Kabupaten Kebumen. Terowongan Ijo membelah Gunung Malang atau antara Stasiun Ijo dan Stasiun Gombong.

Terowongan rel tunggal sepanjang 580 meter tersebut merupakan terowongan terpanjang kelima di Pulau Jawa dan dibangun SS pada 1885-1886. Pembangunannya merupakan bagian proyek pembangunan jalur kereta Yogyakarta-Cilacap era kolonial sepanjang kilometer.

Ketiga terowongan legendaris itu melayani kereta jarak jauh jalur selatan rute Jakarta-Yogyakarta-Surabaya dan sebaliknya. Ketiganya menjadi tanggung jawab PT Kereta Api Indonesia atau PT KAI Daerah Operasi V Purwokerto.

Namun saat ini, ketiga terowongan itu sudah tak difungsikan lagi. Kementerian Perhubungan telah membangun terowongan serupa bersisian dengan terowongan legendaris itu sebagai gantinya.

Di ketiga terowongan baru itu juga diterapkan rel ganda (double track) sebagai konsekuensi dari pengoperasian jalur serupa. Ruas rel kereta api itu dimulai dari Cirebon, Purwokerto, Kroya, Jogjakarta, Solo, Madiun, dan Jombang sejauh kilometer yang diresmikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, 8 Oktober 2020.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *