Amnesty Internasional menemukan jejak serangan pegasus spyware pada sejumlah perangkat milik Apple, iPhone. Pegasus diketahui dipakai untuk menyadap dan mematai-matai para jurnalis, politisi, aktivis, hingga beberapa pejabat pemerintahan di beberapa negara.

Pegasus merupakan spyware yang dikembangkan oleh NSO Group, sebuah perusahaan teknologi asal Israel. Pegasus memiliki kemampuan untuk menyadap pengguna smartphone, baik Android maupun iOS dan akan mencuri data-data yang ada pada smartphone.

Menurut laporan Forbes, 27 Juli 2021, Pegasus diperkirakan berhasil menerobos sekitar 50.000 perangkat di seluruh dunia.

Jauh sebelum ramai diperbincangkan tahun 2021. Pegasus, sudah ramai diperbincangkan pada 2016 lalu. Saat itu, Pegasus menerobos sistem smartphone dengan menggunakan teknik manipulasi supaya korban menklik tautan berbahaya atau dikenal dengan teknik spear phising.

Pegasus saat ini semakin canggih dan bisa menerobos beberapa sistem keamanan smartphone. Salah satu yang menjadi perhatian adalah kemampuan Pegasus untuk menerobos sistem keamanan WhatsApp dan iMessage.

Tahun 2019, Pegasus pernah menginfeksi sekitar 1.400 smartphone dengan serangan zero click. Saat itu, perangkat yang menjadi target Pegasus akan menerima panggilan WhatsApp dan saat telepon berdering, Pegasus otomatis akan terpasang.

Pegasus spyware akan sangat berbahaya karena bisa mencuri data-data penting yang terdapat di smartphone. “Ketika sebuah smartphone terjangkit Pegasus, seseorang yang menyebarnya bisa mendapatkan hak akses administrator dari perangkat tersebut,” kata Claudio Guarnieri, Peneliti Laboratorium Keamanan Amnesty Internasional.

EIBEN HEIZIER

By admin