Presiden Amerika Serikat Joe Biden berencana untuk merevisi aturan emisi kendaraan di negaranya. Namun rencana ini mendapatkan protes keras dari pecinta lingkungan.

Dilansir dari Hindustan Times, Kamis, 29 Juli 2021, para pecinta lingkungan menilai langkah Biden merevisi aturan emisi ini masih belum cukup agresif untuk menurunkan polusi kendaraan di AS.

Bahkan aturan ini justru mengarah pada pemberian akses yang mudah bagi produsen dalam memproduksi mobil dengan mesin pembakaran internal.

National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) AS dan Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) saat ini sedang mempelajari pembalikan standar ekonomi bahan bakar yang dikeluar pada masa pemerintahan Donald Trump.

Pada masa pemerintahan Trump, standar ekonomi bahan bakar meningkatkan efisiensi tahunan sebesar 1,5 persen hingga 2026. Angka ini lebih rencah dari pemerintah Barrack Obama, yakni sebesar 5 persen pada 2012.

Pemerintahan Biden dinilai perlu menyeimbangkan antara produksi mobil dengan emisi kendaraan yang dihasilkan. Beberapa produsen mobil, misalnya GM, sudah menginginkan lebih banyak fleksibilitas dalam hal mencapai target pengurangan karbon.

Biden juga saat ini belum menetapkan target untuk pelarangan penjualan kendaraan diesel dan bensin di AS. Padahal, beberapa negara di Uni Eropa sudah menunjukkan komitmen mereka untuk melawan perubahan iklim.

Presiden AS ke-46 ini sebenarnya sudah memfokuskan untuk memproduksi banyak kendaraan listrik dalam beberapa tahun mendatang, namun itu dianggap sia-sia jika mobil dengan mesin bensin dan diesel tetap diproduksi.

DICKY KURNIAWAN | HINDUSTAN TIMES

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *